1. Ankh
Ankh adalah simbol Mesir kuno berbentuk salib dengan bulatan seperti kepala kunci diatasnya.Juga disebut sebagai Kunci Kehidupan, Kunci Sungai Nil, atau Nafas Kehidupan, ankh mewakili kehidupan kekal.
Sebagian besar dewa-dewi Mesir digambarkan terlihat memegang ankh. Dipercaya bahwa orang-orang membutuhkan ‘nafas kehidupan’ setelah kematian.
Ankh paling sering ditemukan dalam lukisan-lukisan di makam Mesir kuno yang menggambarkan dewa dari akhirat memberkati seseorang yang telah mati.
Orang Mesir kuno juga membawa simbol ini sebagai jimat.
2. Amenta
Amenta mewakili dunia orang mati yang berarti dunia bawah (underworld) atau dunia yang terletak di bawah dunia nyata.Amenta melambangkan tanah di mana orang mati dikuburkan dan dengan demikian juga merupakan titik dimana perjalanan akhirat dimulai.
Amenta diyakini sebagai tanah mitos. Pada periode selanjutnya, tanah Amenta diyakini merupakan wilayah yang terletak di dekat tepi barat sungai Nil di mana orang mati umumnya dikuburkan.
Simbol ini ditemukan pada lukisan-lukisan di gulungan papirus kuno di mana Buku Orang Mati ditulis.
Amenta juga ditemukan dalam teks-teks hieroglif yang ada hubungannya dengan kematian dan kehidupan setelah mati.
3. Pilar Djed
Pilar Djed adalah salah satu simbol yang paling umum digunakan dalam mitologi Mesir.Simbol ini mewakili kekuatan dan stabilitas. Awalnya, pilar Djed dikaitkan dengan penciptaan Ptah yang disebut sebagai ‘Djed Mulia’.
Di kemudian hari, simbol ini dihubungkan dengan tulang punggung Osiris atau dewa penguasa akhirat.
Pilar Djed juga dianggap mewakili tulang punggung manusia karena secara umum keduanya memiliki bentuk yang mirip.
Itu sebab, pilar Djed merupakan simbol yang sering ditemukan di bagian bawah peti mati di mana tulang punggung ditempatkan.
Pilar Djed juga dibuat dalam bentuk jimat dan ditempatkan di dekat punggung mumi untuk memastikan kebangkitannya.
4. Ba
Ba merupakan simbol yang melambangkan jiwa atau kepribadian seseorang.Orang Mesir kuno percaya bahwa Ba akan tetap hidup bahkan setelah seseorang meninggal.
Ba digambarkan sebagai burung yang memiliki kepala manusia yang akan berangkat ke akhirat dari makam orang yang meninggal.
Terdapat keyakinan bahwa ketika dewa melakukan campur tangan dalam hal-hal duniawi, maka sebenarnya Ba mereka yang bekerja.
Keyakinan ini berhubungan dengan kepercayaan bahwa firaun memiliki hak-hak kedewaan dimana dia bertindak sebagai mediator antara dewa dengan rakyatnya.
Dalam pengertian ini, raja atau firaun disebut sebagai Ba dewa.
0 komentar:
Posting Komentar